-->

Malu

18 Desember 2015

Malu. 'Malu' merupakan saat di mana seseorang merasa tidak percaya diri dalam menunjukkan ataupun mengungkapkan sesuatu. Perasaan itu datang dalam frekuensi yang cukup sering. Saat kita berada di depan umum untuk menyampaikan suatu hal, saat melakukan sesuatu yang baru (minder?), dan terutama yaitu saat kita ingin sekadar berbasa-basi ataupun hanya berada di dekat wanita yang kita suka/cintai.

Dulu, waktu gue kelas 9, gue pernah, atau sering malah merasakan yang namanya malu. Dulu, gue lewat/cuma papasan sama doi saja rasanya udah deg-degan, jantung gue rasanya mau copot (eh, lebay :/), keringet dingin mengalir deras, dan lidah gue rasanya kelu gimana gitu, apalagi tenggorokan gue rasanya kaya ada yang menyendat.. Gak tau emang udah bawaan dari sana, apa fobia sama cewe ya :/ ...
Tapi, rasa malu itu udah mulai hilang saat ini, semenjak gue menginjak bangku SMA. Mungkin ini bagian dari proses pendewasaan menjadi lelaki sejati..
Gue sekarang udah ga terlalu canggung lagi untuk berbicara di depan publik, dekat maupun mengobrol sama gebetan gue. Gue udah bisa lumayan mengontrol diri, atau lebih tepatnya mengontrol perasaan gue biar ga salting (salah tingkah). Salting itu bisa membuat sang wanita ilfeel, mungkin karena menurutnya sang lelaki belum gentle untuk mengungkapkan perasaannya.. Weitss Tuyul mulai ngarang nih ya.. .-. .

Ini ya, Tuyul punya beberapa trick n tips untuk mengatasi rasa malu. Yang pertama, jangan pernah merasa minder atas segala sesuatu yang kita punya atau miliki. Yap, menurut gue pribadi, itu hal pertama yang harus kita hilangin. Karna, kalo perasaan itu masih ada dalam diri kita, pasti rasa malu akan slalu tampil dalam hidup kita. Kedua, tips kalo lagi berada ataupun berbicara di depan umum, ambil pandangan lurus ke depan, fokus, abaikan benda-benda astral lainnya. Dan, kalau tidak ingin tertawa melihat ekspresi teman anda yang kocak, tataplah dahinya saja..

Hmm... itu kalo secara umum.. Kalo biar ga malu sama cewe ya, emang sih awalnya harus berawal dari niat dan kemauan diri sendiri. Harus berani mencoba hal baru dalam hidup kita. Harus berani bereksperimen untuk mendapatkan hasil yang baru pula. Intinya, kalo mau ngedapetin, ya harus berjuang.-. .Buang jauh-jauh rasa malumu dan lakukan yang kau inginkan. Kelak kau akan berhasil, meskipun akan terjatuh beberapa kali. Jangan sampai rasa sesal menderamu pada akhirnya, yang mungkin hanya disebabkan oleh rasa malu saja.

Ehhmmmm, keren ga kata-kata gue? B) .





Rindu

07 Desember 2015

Rindu. Sebuah kata sejuta makna yang mewakili perasaan gua saat ini. Rindu akan sahabat, dan doi terutama. Loh kok ga rindu sama orang tua? Rindu sih, tapi kan minimal 1x ketemu tiap bulan. Lah, yang di Bandung? Paling-paling cuma tiap libur akhir semester, itupun gak/belum tentu bisa. Di sini, Muntilan, walaupun bisa buka sosmed, tapi waktu atau kesempatannya pun sangat terbatas. Paling-paling seminggu maksimal 2 kali, dan durasinya pun kurang lebih cuma 2 jam. Jadi, total seminggu maksimal cuma 2x2=4 jam seminggu..

Hari-hari kulewati, hanya sendiri, tanpa kekasih~ *sambil nyanyi* . Iya, walaupun emang begitulah yang terjadi pada hidup gue. Tapi gue menjalaninya dengan santai, dengan gembira, seperti layaknya seorang anak kecil yang berwajah polos sedang asik bermain dengan mainannya. Yap, inilah mainan gue sejak kelas 9, "BLOG". Mainan ini pula yang menjadi hiburan di saat rindu akan teman-teman lama. Dulu pas di Bandung, gue selalu minta saran biar blog selalu lebih berwarna. Mulai dari minta saran, minta inspirasi biar blog gue lebih hidup, ataupun minta blog gue dibaca._.

Sang pujaan tak juga datang, angin berhembus bercabang, rinduku berbuah lara~ . Refren dari lagu Angin Pujaan Hujan - Payung Teduh. Yang bisa gue artiin dari kutipan lagu tersebut yaitu "Seseorang yang sudah lama tak bertemu dengan sang pujaan hati, hidupnya menjadi goyah walau hanya dihembusi angin. Lalu membuat dirinya rindu yang pada akhirnya berbuah lara/sengsara/gelisah." . Wks.. ngaco ya u.u . Tapi iya sih, kalo kita rindu kan rasanya kaya gimana gitu.. Kaya ada yang gak "srek" di hati kita, apalagi kalau kita harus memendamnya dalam jangka waktu yang lama. Nah, itulah yang gue rasain beberapa bulan terakhir ini (: .

"Rindu dapat datang kapan saja, di mana saja, namun juga dapat hilang seketika. Merupakan perasaan yang membuat hati gundah, namun terkadang tak sanggup berbuat apa-apa. Tatkala merindukan seseorang, namun tak dirindukan kembali. Kita memang harus dapat menghadapi segala situasi dengan bijaksana, agar dapat teratasi dengan tepat. Terutama rasa rindu." -Tuyul'sQuote-

Gue pas lagi nulis thread ini di perpus, secara de javu nemuin buku yang judulnya persis sama judul post ini. Di sinopsisnya, tertulis "Apalah arti memiliki, apabila diri kita sendiri bukan milik kita? Apalah arti kehilangan, ketika sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, juga kehilangan banyak saat menemukan? Apalah arti cinta, ketika kita menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? Terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apa pun? Dan tak terbilang keinginan melupakan saat kita dalam rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja,."

Jodoh

22 Juli 2015

Yahh, kaka gue barusan udah berangkat ke asrama, tinggal sendiri lah gue di hotel.. Huft, sendiri.. Sudah terlalu lama sendiri, sudah terlalu lama aku asik sendiri,lama tak ada yang menemani rasanyaa~ Yee malah nyanyi gue.. Dasar jomblo emang ya.. (: . Hmm, ga ada temen ya gini, diem di kamar ditemani laptop tercinta.. Mungkin laptop ini jodoh gue._. Jodoh.-. Iyaa jodoh._. Jodoh itu menurut gue sesosok pasangan hidup yang telah disiapkan Tuhan, namun akan datang pada waktu yang tepat, pada saat kita sudah siap menerimanya untuk menemani hidup kita.. Hmm.... Kerap kali gue menemukan seorang wanita yang menurut gue udah pas deh sama selera gue, tapi ternyata jodoh berkata lain.. Pasti ada aja yang membuat gue jauh dari wanita tersebut. Tapi gue ga patah hati. Mana ada kata 'Patah Hati' dalam Kamus Tuyul. Lagian, Tuyul sendiri udah terlatih patah hati. Udah terlatih untuk disakiti. *Hiks* ngenes banget ya hidup gue... Balik lagi ke topik, banyak yang beranggapan bahwa jodoh itu ga ke mana. Ya iya sih bener, tapi fakta yang satu ini juga sama-sama bener. Jodoh itu kan ga kemana, tapi penikung sekelas Lorenzo-Rossi gitu banyak berkeliaran di bumi ini. Tapi kalau emang jodoh, yang udah ditentuin sama yang di atas, ga bakal ke mana dehh.. Percaya aja, kalo misalnya kita ditikung, ya ikhlasin aja, mungkin emang itu bukan 'jatah kita', masih banyak ko yang lebih baik di luar sana. Asalkan kita mau melupakan tentang dia, ya walaupun kenangan bersamanya tak kan pernah bisa dihapus.-.

Pernah merasa putus asa karena seseorang tidak mencintai balik kita? Tenang, kalo iya, berarti kita sama *toss*. Gue pernah merasakan yang namanya mencintai seseorang namun tak dicintai balik. Eh, tapi entah emang engga apa gue aja yang ga peka :/ . Tapi gapapa, mungkin dia aja yang belum sadar akan cinta kita. Yaa intinya positive thinking aja dehh.. Lagi-lagi menyangkut jodoh, kalau persoalan yang ini memang juga hukum jodoh bertindak. Jadi, walaupun seseorang belum/tidak tampak mencintai kita, ada 2 kemungkinan. Yang pertama, mungkin seseorang tersebut memang tidak mencintai kita. Yang kedua, mungkin seseorang tersebut belum mencintai kita. Lah, sama aja ya? u.u . Ini deng yang bener. Pertama, mungkin usaha kita kurang untuk memancing perhatian si dia, tapi jangan sampe lebay. Jangan sampe si dia merasa bahwa kita itu caper. Ya walaupun, pada umumnya memang ada beberapa tipe wanita yang lebih suka kalau si cowo itu, bisa dibilang 'hiperaktif' di depannya. Nah untuk yang kedua, emang entah faktor apa yang salah dalam diri kita yang membuat dia tidak mencintai kita. Bisa jadi emang factorface, bisa jadi emang karena kita bukan seleranya dia._. Wks tapi semuanya itu belum tentu bener ya.-. Itu hanya kata-kata bijak Tuyul, Tuyul Golden Ways.

Sekian dari gue. Tuyul memohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam pengejaan maupun ketidaksinambungan kata-kata di atas u.u . Ko jadi formal banget yak? Okeee, sampai jumpa pada sesi selanjutnya~ ;)

Perpisahan

19 Juli 2015

Hmm.. Awalnya gue bingung nyari judul buat postingan ini, tapi karna gue tau apa yang gue maksud dalam post ini,yaitu intinya adalah berpisah dengan doi, makanya gue ambil aja kata 'pisah'nya dan gue tambah imbuhan per- dan -an.

Yah, sekarang gue ada di Magelang, kota di mana gue akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu Sekolah Menengah Atas atau biasa disingkat SMA. Di sini gue akan melanjutkan menimba ilmu dari sekolah gue yang dulu, yaitu SMP Negeri 2 Bandung, Maklumlah gue bangga, karna gue adalah lulusan ter- .. bwaikk. Gak deng, terjail atau terngeselin (udah gausah protes lagi, udah jelek juga..). Gapapa lah ya dibilang jail/ngeselin juga, jadi ada kenangannya gitu. Ya iya, dibanding biasa-biasa aja? Masa misalnya ntar pas ketemu reuni, cuma inget nama kita? Ga ada hal lain yang diinget tentang kita? Apa yang pernah kita lakuin ke guru/temen? Apa ucapan-ucapan kita yang melekat dalam pikiran orang-orang? Nah makanya, bagus kan kalo jail/ngeselin?.-. Pas reuni ntar, pasti banyak deh yang 'kangen' sama kita, eits ngarep gue. Kangen keusilan kita, kangen ga ada yang se-ngeselin kita, kangen ga ada yang bikin gaduh suasana, dan kangen orang-orang yang rame kaya kita (: . "Rame? Rame Apanya?" Iyaa, rame. Masa iya orang yang nakal gurame? Ehh *garame. Coba deh, bedain, mana yang rame sama ga rame. Punya temen yang jaim, terikat sama peraturan-peraturan, kikuk, dan bisa dikategorikan ke dalam anak 'alim'. Dibanding punya temen yang frontal, jail, ngeselin, lawak, terus bebas gitu orangnya? Hayolo mana yang rame? Hmmmm....

Etdah, malah meleset jauh dari topik semula.. Hmmm, perpisahan.. Menurut gue, perpisahan adalah sebuah fase dalam kehidupan, di mana seseorang akan berpisah dengan orang-orang yang ia cintai dan sayangi. Baik orang tua, sahabat, teman, maupun gurunya.. Perpisahan terkadang menyakitkan, di sini gue bilang 'terkadang' karena ada saja orang-orang yang telah terlebih dahulu melepas kepergian orang-orang yang mereka cintai dengan ikhlas, sehingga mereka tidak merasa tersakiti oleh kepergiannya. Lain halnya dengan orang-orang yang mendadak maupun yang sudah direncanakan dari jauh hari akan ditinggalkan oleh orang yang dicintai. Mengapa? Mungkin, karena mereka tidak siap hidup tanpa orang-orang tersebut. Ataupun dapat karena mereka sangat mencintainya, sehingga tidak sanggup berpisah walau hanya sedetik saja.

Mungkin gue berpisah dengan doi dalam waktu yang tak sebentar. Tanggal 11 Juli kemarin gue berangkat dari Bandung. Walaupun masih tanggal 25 nanti gue bakal melaksanakan OASE (Orientasi Asrama dan Sekolah), apa salahnya datang lebih awal untuk mempersiapkan segala hal, baik barang-barang maupun kondisi fisik. Azekk.-. . Gue belum tahu, tepatnya kapan bisa pulang dan bertemu sahabat-sahabat tercinta. Apa boleh buat? Pilihan gue gini, harus dijalani dengan dada yang busung dan kepala yang menengadah. Dan mulai saat itu, gue bakal menjalani ritme kehidupan yang baru, yang sangat jauh sikonnya dengan dunia yang sebelumnya gue jalani selama 15 tahun terakhir. 2 bulan gue akan dikarantina, tidak boleh keluar asrama dan sekolah, tidak boleh dikunjungi oleh saudara maupun orang tua. Dan selama gue sekolah di sana, gue ga boleh bawa barang elektronik apapun, kecuali senter ): Yahh, maka dari itu, mungkin gue akan jarang nge-post lagi, walaupun sekarang juga udah jarang sih ya..

Desember, perkiraan gue akan berlibur ke Bandung. Hmm, berlibur ke Bandung. Berarti rumah gue di Magelang dong? Ya iya sih, hampir 95%, mungkin lebih, hidup gue sekarang berada di Magelang. Itupun karena sekolah gue yang berada di Magelang. Gue pulang karena libur natal dan tahun baru, semoga aja lebih lama dari yang gue perkirakan. Tapi, semoga aja ada libur..

Walaupun baru beberapa hari di sini,gue udah mulai kangen Bandung. Yaa tapi kudu sabar nunggu bulan Desember datang (: . Gue harap, gue bisa menjalani hidup baru tanpa kehadiran doi yang mewarnai hidup gue. Ya dulu juga hidup gue ga selalu sih._.

Sebelumnya, perpisahan menurut gue bisa dikategorikan jadi 2; perpisahan yang disengaja, maupun perpisahan yang tak disengaja. Yaa menurut yang gue ambil dari film bang Raditya Dika, Manusia Setengah Salmon, sih gitu. Maap kalo meleset-meleset sedikit ye.. Jadi, kaya gini deh.. Ikan salmon itu kan lahir di sungai dangkal, lalu setelah beberapa bulan, mereka turun ke lautan untuk hidup hingga dewasa. Nah, kalau mereka udah 'matang' dan siap untuk kawin, mereka akan berkembangbiak. Mereka akan berkembang biak di tempat mereka di lahirkan, atau tepatnya di hulu sungai. Perjalanannya tak mudah, mereka harus menempuh berkilo-kilometer jauhnya untuk sampai ke hulu.

Ini yang gue petik dari film itu 'Perpisahan itu bisa kaya siklus hidup ikan salmon,yang harus pergi ke laut untuk tumbuh, dan setelah waktu yang cukup lama, mereka akan kembali untuk berkembang biak. Jadi, kita dapat disengaja maupun tak disengaja berpisah dengan orang yang kita cintai. Kita bisa aja dengan sengaja pergi untuk waktu yang cukup lama seperti ikan salmon, menikmati indahnya dunia, dan kembali pada waktu yang tepat kepada orang yang kita cintai. Namun, bisa saja kita tak disengaja harus pergi untuk waktu yang cukup lama seperti waktu untuk hidup hingga dewasanya ikan salmon, lalu mungkin saja, (kalau memang jodoh), akan dipertemukan kembali dengan orang yang kita cintai.' Maap ye kalo terlalu berbelit/ribet kata-katanya, gue sendiri suka gak mudeng sama pikiran sendiri..
Sekian dan sampai jumpa kawan! (:
Nantikan postingan gue selanjutnya, semoga tak kapok kau bacanya. Kalo baca lagi, ntar gue kasih tuyul deh boss! Haha..

Nyaman

23 Mei 2015

Ayeeee! Hampir aja lupa gue kalo punya blog :3 Untung aja kemaren ada temen yang nanyain kenapa ga ngepost lagi.. Gue itu sibuk, gakdeng, biasa aja padahal. Tapi sok sibuk tepatnya, menyibukkan diri dengan berbagai hal. Taulah buat apa itu semua.. (;

Pada postingan ini gue bakal ngebahas tentang yang namanya 'nyaman'. Nyaman. Kenyamanan, atau comfortable dalam bahasa Inggris.

Anak-anak jaman sekarang, tepatnya remaja jaman sekarang, sering kali  memperbincangkan persoalan 'kenyamanan'. Kenyamanan yang gue maksud di sini adalah nyamannya seseorang saat berada di sekitar kita, maupun mengobrol bersama kita. Namun, mereka menganggap nyaman bersama seseorang, dengan ukuran jika seseorang tersebut, walaupun baru aja kenal, udah merasa enak pas curhat. Padahal, orang tersebut ga ada maksud apa-apa selain cuma mau ngebantu kan? Nah, kitanya aja yang merasa nyaman 'sendiri'. Iya, sendiri, ngerasa nyamannya sendiri, inilah di saat cinta bertepuk sebelah tangan. Nah, kalo kitanya udah ngerasa nyaman, padahal dianya biasa-biasa aja, repot deh. Apalagi kalo cewe, nah kalo cewe, pasti si cowonya serba salah.. Dianggepnya cowo yang udah buat dia nyaman, ngeharkosin. Ngeharkosin itu maksudnya memberi harapan kosong, semacam php lah, pemberi harapan palsu. Padahal apa coba? Dianya aja yang kegeeran, baper kalo dalam bahasa anak sekarang. Bawa perasaan. #faktanyata. Makanya, ...













Tapi, pendapat gue tentang 'nyaman' sendiri sih yaitu adalah saat di mana seseorang udah gak merasa canggung lagi saat bersama kita. Maksud gue yaitu, saat di mana jika seseorang berada di sekitar kita, gak ada lagi yang ditutup-tutupi olehnya, bertingkah laku sesuai aslinya (seperti pada 'alam'nya),  dan yang pasti, menjadi dirinya sendiri saat bersama kita. Dan kalo di chat sih ya, yang paling jelas itu kalo orang itu udah cerita tentang kehidupan pribadinya. Apalagi kalo yang udah cerita tentang keluarganya, udah spesial banget deh. Spesial apanya? Kenapa? Yaa spesial, keluarga itu privacy pribadi yang ga semua orang bisa tau (Orang lain yang bukan keluarganya maksudnya). Berarti secara gak langsung dia udah percaya sama kita. Nah kalo kita udah nyaman sama orang, pasti dong kita udah percaya sama orangnya? Kita udah ga canggung lagi curhat tentang apapun. Mau dari kecengan kita, kehidupan sehari-hari kita, momen spesial kita, ataupun tentang keluarga kita. Seperti udah 'gak ada batas' obrolan gitu..

Kalo gue sih ya, kalo chat sama si doi, bisa dibilang nyaman iya, tapi dibilang engga juga iya. Hmm.. Iya sih emang gitu, soalnya kalo chat itu kaya nge-wawancara.. Gue yang nanya mulu, dia cuma jawab, kadang read doang malah. Ditanya kenapa ga dijawab? Eh dijawabnya 'Emang kamu nanya?'. Ehh kampret emang yaa.. Hohohoh ._.-. Jarang banget gue ditanya balik, dan kalaupun ditanya balik, gue seneng bukan kepalang, jadinya malah ngejawab gajelas. That's awkward moment. Tapi kalo ngeliat chatnya sendiri sih, dibilang nyaman juga engga, tapi ya gue nyaman-nyamanin aja. Orang gue suka kok, gimana lagi? ._.

Nah, tapi hati-hati sob, ada 2 jenis nyamannya seseorang. Simak nih baik-baik. Yang pertama, orang yang cuma sekadar nyaman. Gak ada maksud lain, jadi orang itu nyaman cuma biar ada tempat curhat dan sharing untuk mendapatkan advice. Bisa dibilang gak/belum mau melanjutkan ke hubungan yang lebih serius. Sekadar sahabat berarti. Tapi yang jenis ini juga suatu saat bisa menjadi jodoh kita, maka hati-hati dalam 'memilih dan menunggu'.

Yang kedua, orang yang setelah mendapatkan kenyamanan tersebut, merasa bahwa kita udah membuka pintu hati dan udah siap untuk melanjutkan hubungan ke tingkat yang lebih serius. Ini berlaku bagi pria. Karena, jaman sekarang ini bisa dibilang mustahil ada cewe yang nembak cowo. Kalo misalnya ada juga, paling dibilang "udah ga punya harga diri".

Jadi, intinya, jangan salah sangka jika merasa nyaman saat bersama maupun chatting dengan seseorang. Mungkin dia cuma iseng, dan tak terasa jika membuat seseorang nyaman. Dan juga jangan asal membuat nyaman seseorang, apalagi kalo membuat nyaman seorang cewe, berabe deh.. Bisa-bisa kalo gak jadi pacarnya, malah jadi jauh hubungannya. Woohooo! Bijak banget gue yak! Mungkin ini faktor dari bertambahnya usia, dan hormon-hormon dalam tubuh yang mulai berkembang dari masa remaja ke masa dewasa. Azzeekkk!